Creepy Short Story: Psycho Stranger
Reno, anak kelas 2 SMA di Surabaya sedang berjalan sendirian sambil menenteng tas sekolahnya. Hari ini dia pulang jam 9 malam karena ada tugas kelompok di rumah temannya. Jarak rumah temannya dengan rumahnya kira-kira sejauh 3 km. Dia tidak membawa motor dan pagi tadi dia ke sekolah naik angkot, oleh karena itu ia pulang jalan kaki.
Saat ini jalanan begitu sepi. Reno mengambil jalur pintas yang sepi ini karena menurutnya ia akan cepat sampai di rumah. Tapi tiba-tiba bulu kuduknya berdiri, ia tidak tau apa yang terjadi. Hawa malam itu dingin sekali, rumah-rumah yang dilewatinya juga menandakan bahwa penghuninya sudah tidur-atau mungkin sedang pergi-Reno tidak tau.
“Aneh sekali hari ini. Karena hari ini keluargaku sedang pergi dan aku disuruh menjaga rumah, aku harus pulang dan tidak boleh menginap di tempat Nando. Selain itu mengapa malam ini terasa begitu mencekam?” Reno mengoceh.
Dan saat itu ia mendengar suara langkah kaki, ia menoleh. Dan benar saja, ada lelaki bertubuh kurus nan sangat tinggi sedang berjalan juga beberapa meter di belakang Reno. Reno lega karena setidaknya saat ini ia tidak sendirian di jalanan itu.
Lelaki itu memakai tudung dan jaket hitamnya membungkus badan kurusnya. Reno berhenti dan menoleh. Ia terkejut saat lelaki itu menunduk menatap tanah dan ikut berhenti. Lalu Reno kembali berjalan dan orang yang dibelakangnya pun ikut berjalan lagi.
Tapi, dua menit kemudian langkah kaki orang itu cepat seakan ia ingin mengejar Reno, tapi Reno bersikap biasa saja karena dalam hatinya ia berpikir, “jika orang ini macam-macam, aku akan langsung lari dan seakan aku akan berpura pura santai sampai nanti mendekati tempat ramai.”
Tapi semakin lama Reno berjalan, ia merasakan bahwa lelaki itu terus mengikutinya. Saat ia belok kanan, orang di belakangnya juga belok kanan. Lalu Reno menoleh dan ia melihat lelaki itu menatap tajam mata Reno dan tersenyum menyeramkan sambil menunjukkan giginya. Tangannya yang semula ia taruh di saku kini ia keluarkan dan ia menggenggam sebilah pisau berdarah.
Reno yang terkejut langsung lari dan lelaki itu ikut lari. Ia berteriak minta tolong namun sialnya tidak ada yang mendengar teriakannya.
Sekali lagi Reno menoleh dan sekarang, kira kira jarak Reno dengan lelaki menakutkan itu hanya 1 meter. Bulu kuduknya semakin berdiri dan ia mempercepat larinya. Sebenarnya Reno tahu bahwa laki laki itu bisa saja lari lebih cepat dibanding dirinya, namun ia juga berspekulasi bahwa lelaki psycho itu ingin membuntutinya sehingga ia tetap berlari di belakang Reno.
Tas nya yang berat membuat Reno kelelahan, dan hampir saja ia terjatuh namun ia tetap berlari. Nafas berat lelaki di belakangnya sampai terdengar di belakang Reno dan lelaki itu tertawa seperti orang psycho gila. Kaki Reno seakan sudah tak kuat lagi tapi ia tetap berlari dan akhirnya sampailah ia di kerumunan orang. Reno lega dan ia menoleh ke belakang.
“Astaga, ada apa dengan lelaki itu, menyeramkan sekali.” Ia tidak melihat lelaki itu lagi dan akhirnya ia mempercepat langkahnya agar segera sampai di rumah.
Mungkin saat itu sudah hampir pukul 10 dan rumah Reno yang gelap gulita membuatnya agak takut dan cepat cepat mencari kunci rumahnya. Ia kembali merasakan hawa menyeramkan namun ia tetap mengorek tasnya untuk mencari kunci. Syukurlah ia menemukannya dengan cepat.
Saat ia membuka pintu, ia merasakan ada langkah kali lagi di belakangnya, mendandakan bahwa ia sekali lagi diikuti, namun saat itu rumah tetangganya juga sudah tertutup dan Reno segera menyalakan lampu dan menutup pintu rumahnya. Ia segera menguncinya dan jantungnya berdetak amat kencang tak karuan.
Tiba-tiba saja pintu rumahnya digedor gedor, dan Reno yang masih di belakang pintu itu terkejut setengah mati dan berteriak, “Siapa itu?!” Namun tak ada yang menjawabnya. Lalu pintunya digedor gedor lagi dan ia bertanya kembali.
“Siapa disana? Jawab aku!” Reno belum pernah ketakutan sampai seperti ini, namun tetap saja tidak ada yang menjawabnya dan sekali lagi pintunya digedor gedor.
Segeralah Reno mendekat ke jendela untuk mengintip siapa yang di depan pintu rumahnya.
Wajah lelaki menyeramkan itu kembali muncul tepat di hadapan Reno yang melihat ke jendela. Matanya seperti orang gila dan senyumnya tak terlepas dari wajahnya, dan kembali Ia mengacungkan pisau berdarahnya.
by: Diva (adders)
No comments for "Creepy Short Story: Psycho Stranger"
Post a Comment